Perangkat Pembacaan Data Analog Peralatan Industri Dengan Komunikasi Standard RS-485

Perekaman data-data parameter atau variabel di perangkat kendali jaring tertutup di industri dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Dengan menggunakan programmbale Logic controller (PLC), perekaman data-data parameter berbasis waktu telah dilakukan. Namun keterbatasan memori PLC mempersulit pembacaan dan meningkatkan biaya perekaman. Perekaman dngan pena bergerak di industri, juga sering ditemui. Kelemahan cara ini adalah pemborosan kertas dan pengamatan variabel yang cukup sulit, sehingga tumpukan kertas hasil rekaman semakin banyak dan semakin mempersulit dokumentasi proses kendali industri. Oleh karena itu diperlukan perangkat yang fleksibel dengan memori yang dapat diekspansi dengan biaya murah dan tanpa kertas. Paper ini menjelaskan desain perangkat perekam dengan menggunakan komputer PC untuk data-data di lapangan industri. Kata Kunci— Komunikasi data, kendali industri, mikrokontroller

The Effect of Ladder-Bar Shape Variation for A Ladder-Secondary Double-Sided Linear Induction Motor (LSDSLIM) Design to Cogging Force and Useful Thrust Performances

This paper describes an investigation on the variation of the magnetic circuit of LSDSLIM (Ladder Secondary Double-Sided Linear Induction Motors) for the ladder-bar shape effects of cogging action and useful thrust. The comparisons are based on the Maxwell Stress method and FE method. The background of this investigation is related to that there are conflicts between the air gap length and cogging force and useful thrust for the Linear induction motor design with ladder secondary. Therefore, as the first stage of the design, the objectives are to investigate the minimum cogging forces and maximum useful thrust for the ladder shape effect. The methodology of investigation is based on the variation of the tooth width and the slot width of stationary part for the variation of the shape of ladder-bars. The tooth width and the slot width of moving part remain constant. The two laddershaped which are investigated include trapezoidal ladder bar and rectangular ladder bar. In each shape, the variation of the ratio between the tooth width and the slot width of ladder bar is conducted, and the maximum magnitude of the cogging action and magnitude maximum of useful thrust are investigated. The goodness of this procedure is the ratio between cogging action to useful thrust. This investigation shows that the trapezoidLadder Bars can decrease the magnitude of the Cogging Action in linear induction motor until 2.5% compared to the rectangular ladder-bars, and the thrust does not decrease in significant value

Perangkat Pembacaan Data Analog Peralatan Industri Dengan Komunikasi Standard RS-485

Perekaman data-data parameter atau variabel di perangkat kendali jaring tertutup di industri dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Dengan menggunakan programmbale Logic controller (PLC), perekaman data-data parameter berbasis waktu telah dilakukan. Namun keterbatasan memori PLC mempersulit pembacaan dan meningkatkan biaya perekaman. Perekaman dngan pena bergerak di industri, juga sering ditemui. Kelemahan cara ini adalah pemborosan kertas dan pengamatan variabel yang cukup sulit, sehingga tumpukan kertas hasil rekaman semakin banyak dan semakin mempersulit dokumentasi proses kendali industri. Oleh karena itu diperlukan perangkat yang fleksibel dengan memori yang dapat diekspansi dengan biaya murah dan tanpa kertas. Paper ini menjelaskan desain perangkat perekam dengan menggunakan komputer PC untuk data-data di lapangan industri. Â

Optimasi Kontrol untuk Variabel Flow Rate dan Temperatur Furnace Berbasis Solusi Persamaan Riccati

Dalam pengoperasian furnace, uap yang dihasilkan furnace harus dijaga pada suhu 370-375oC dan tidak boleh melebihi 375oC untuk mencegah terjadinya cracking pada waste oil. Salah satu sistem kontrol yang dapat digunakan untuk mengontrol suhu furnace adalah sistem kontrol optimal dengan metode LQR (Linear Quadratic Regulator). Penerapan LQR ini mampu mempercepat waktu keadaan mantap pada sistem. Performansi sistem telah memenuhi syarat keoptimalan sebuah sistem dan output flow rate dan suhu telah memenuhi keinginan yaitu, nilai Steady state flow rate sebesar 349.9 g/s atau 97.194 kg/jam, nilai tr flow rate sebesar1.4 detik, nilai ts flow rate sebesar 11 detik, dan nilai Mp flow rate sebesar 0.021%. Kemudian nilai Steady state suhu sebesar 370.9oC, nilai tr suhu sebesar 8 detik, nilai ts suhu 20.5 detik, nilai Mp suhu 0%, dan nilai Ess suhu sebesar 0.9861%

VRLA battery state of health estimation based on charging time

Battery state of health (SoH) is an important parameter of the battery’s ability to store and deliver electrical energy. Various methods have been so far developed to calculate the battery SoH, such as through the calculation of battery impedance or battery capacity using Kalman Filter, Fuzzy theory, Probabilistic Neural Network, adaptive hybrid battery model, and Double Unscented Kalman Filtering (D-UKF) algorithm. This paper proposes an approach to estimate the value of battery SoH based on the charging time measurement. The results of observation and measurements showed that a new and used batteries would indicate different charging times. Unhealthy battery tends to have faster charging and discharging time. The undertaken analysis has been focused on finding out the relationship between the battery SoH and the charging time range. To validate the results of this proposed approach, the use of battery capacity method has been considered as comparison. It can be concluded that there is a strong correlation between the two discussed SoH estimation methods, confirming that the proposed method is feasible as an alternative SoH estimation method to the widely known battery capacity method. The correlation between the charging-disharging times of healthy and unhealthy batteries is very prospective to develop a battery charger in the future with a prime advantage of not requiring any sensor for the data acquisition

Development of a quadruped mobile robot and its movement system using geometric-based inverse kinematics

As the main testbed platform of Artificial Intelligence, the robot plays an essential role in creating an environment for industrial revolution 4.0. According to their bases, the robot can be categorized into a fixed based robot and a mobile robot. Current robotics research direction is interesting since people strive to create a mobile robot able to move in the land, water, and air. This paper presents development of a quadruped mobile robot and its movement system using geometric-based inverse kinematics. The study is related to the movement of a four-legged (quadruped) mobile robot with three Degrees of Freedom (3 DOF) for each leg. Because it has four legs, the movement of the robot can only be done through coordinating the movements of each leg. In this study, the trot gait pattern method is proposed to coordinate the movement of the robot's legs. The end-effector position of each leg is generated by a simple trajectory generator with half rectified sine wave pattern. Furthermore, to move each robot's leg, it is proposed to use geometric-based inverse kinematic. The experimental results showed that the proposed method succeeded in moving the mobile robot with precision. Movement errors in the translation direction are 1.83% with the average pose error of 1.33 degrees, means the mobile robot has good walking stability

Karakterisasi Magnetik Gaya Dorong dan Gaya Cogging Pada Motor Linear Induksi Primer Ganda Sekunder Tangga

Disertasi ini berkaitan dengan karakteristik magnetik untuk gaya dorong dan gaya cogging dan pengurangan gaya cogging pada Motor Linear Induksi primer ganda sekunder tangga (MLIPGST) untuk meningkatkan kepresisian gerak linear pada peralatan mesin. Pada tahap awal untuk mengenali karakteristik gaya cogging, akan diteliti tentang karakteristik magnetik. Metode yang ditawarkan pada disertasi ini adalah pendekatan rangkaian ekivalen reluktansi magnetik untuk mendapatkan karakteristik magnetik gaya cogging dan gaya dorong, yang akan menghasilkan bentuk persamaan yang menyatakan hubungan antara gaya cogging dan gaya dorong terhadap parameter fisik dari motor linear induksi primer ganda sekunder tangga. Dengan mendasarkan persamaan matematik yang mencerminkan karakteristik gaya dorong dan gaya cogging yang dijealskan sebelumnya, akan diperoleh gambaran cara-cara untuk menurunkan pengaruh gaya cogging dengan tetap mempertahankan nilai magnitude gaya dorong. Di disetasi ini dilakukan kombinasi tiga cara penurunan gaya cogging dengan tetap mempertahankan gaya dorong, yaitu peletakkan bagian primer yang tidak simetri; pengubahan bentuk batang sekunder ke bentuk trapezoidal dan penetapan rasio lebar gigi dan slot pada kedua bagian motor linear induksi. Verifikasi persamaan karakteristik gaya dorong dan gaya cogging meliputi dua proses yakni verifikasi software dan verifikasi eksperimen. Verifikasi software dikasudkan dengan melakukan pemodelan fisik motor ke dalam sketsa pada software magnetic Cedrat dan melakukan meshing dan menghasilkan solusi untuk variable keluaran yang diminta. Sedangkan verifikasi eksperimen merupakan validasi model (persamaan matematik) meimplmentasikan secara fisik motor linear induksi primer ganda sekunder tangga. dengan proses, desain optimal DSLIM akan dilakukan dan pembuatan akan dilakukan di bengkel mekanik Universitas Brawijaya. Parameter yang dirancang telah diperoleh dari proses minimalisasi gaya cogging. Proses optimal terlibat: (a) inovasi DSLIM dengan satu sisi bagian yang bergerak bergeser dalam posisi relatif ke sisi lain; dan (b) desain optimal DSLIM dua sisi dengan tujuan meminimalkan kekuatan cogging dan mempertahankan daya dorong yang berguna. Desain divalidasi dengan membuat DSLIM dan mengukur kinerjanya ketika dikontrol oleh driver motor induksi komersial. Hasil pengukuran dibandingkan dengan tolok ukur motor induksi Linear dua sisi dengan slot terbuka. Hasil dari penelitian ini adalah desain motor induksi linear dua sisi fisik dengan gaya cogging minimal dan daya dorong maksimum yang berguna. Hasil penelitian adalah model kekuatan cogging dan gaya dorong yang berguna dan pengembangan gaya cogging yang berkurang. Dengan tiga metode kombinasi, gaya cogging dapat dikurangi hingga 1% dibandingkan dengan gaya dorong maksimum dari motor linear induksi primer ganda sekunder tangga

Reducing cogging force in a cage-secondary linear induction motor (LIM) by one-side shifting

High precision linear machining tools is one of interesting research field in related to high qualitative products which is also becoming one of competitive factor. The movement precision can be affected by existence of ripple force, unpredicted external load and frictional force. The existence of cogging force is the one limited factor of the linear precision. The reduction of cogging force of its linear movement precision of machining tools using rotary motor drive can be obtained by the skewed rotor or implement the feedback control system. Many researchers have conducted the reduction of cogging torque of its machining tools drive supported by using a feedback control algorithm variation concepts. Because of the great opportunity of construction variation in linear motors, this paper proposes to investigate an innovation of the cage secondary Double sided linear induction motor construction aimed to obtain the zero cogging Force. The cogging force can be predicted by investigated of the variation of stored energy magnetic in the air gap. Therefore, at first in this paper the implementation of estimation flux path in multi-tooth model in which is built as similar construction to the cage single sided linear induction motor, and will be verified by building experimental multi-tooth test-bed. Based on that multi-tooth experiment and the justification of estimation flux path method, the double-sided linear induction motor with offset position between both sided will be developed with the assumption that the cogging force will be able to cancel each other. In this paper will be described the arrangement of LIM model using FEM software and simulated. This motors consist of two layers, moving and stationary part. The stationary part are arranged as the cage-ladder structure

Design of geometric parameters of a double-sided linear induction motor with ladder secondary and a consideration for reducing cogging force

In this paper, design of the physical of double-sided linear induction motor with ladder secondary is presented. It has aim to obtain the high-precision of DSLIM for the linear slow speed applications. One of limiting factor for precision linear movement is cogging force. The efforts in reducing the cogging action in rotary induction motor has been conducted very well. However, the cogging force reduction in the DSLIM with ladder secondary has not been done before. The DSLIM provide a great advantages for LIM-driven wheel vehicles for specific applications, for example vehicles that are used in over short distances, e.g. at planned stop, switches, or slopes or linear feed axes of machine tools. The disadvantage for very low applications is the existence of cogging forces that can cause the precision-decreasing of the linear movement. The design for reducing cogging force refers to storage magnetic energy variation in the air gap. At first, effects of ratio slot pitch between in the moving and stationary parts over the storage magnetic energy have been investigated and produced a new structure results of DSLIM. Secondly the winding structures variation in slots of moving part which it can make cogging force between tooth cancel each other. The design results has been verified using FEM (Finite Element Method) and an experimental verification

Pengusiran Negara Hungaria Terhadap Refugee Yang Masuk Ke Eropa Berdasarkan Konvensi Jenewa 1951

Refugee merupakan suatu status khusus bagi orang ataupun sekelompok orang di aturan Hukum Internasional yang hak-haknya dinyatakan dan dilindungi sesuai ketentuan Konvensi Jenewa 1951 serta Protokol New York 1967. Konvensi Jenewa 1951 merupakan Konvensi yang digunakan untuk mengatur hak-hak seseorang atau sekelompok orang untuk mencari perlindungan atau suaka karena lari dari persekusi dan menyatakan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan kepada seseorang yang menjadi refugee tersebut. Ketentuan dan prinsip yang terkandung dalam Konvensi Jenewa 1951 salah satunya adalah prinsip non-refoulement yang dinyatakan dalam Article 33 Konvensi Jenewa 1951. Non-refoulement sebagai prinsip adalah suatu prinsip fundamental hukum internasional dimana suatu negara tidak boleh mengembalikan atau mengusir refugee dari negaranya jika refugee tersebut lari dari persekusi. Hungaria adalah salah satu negara di benua Eropa yang telah meratifikasi Konvensi Jenewa 1951 serta Protokol New York 1967. Menghadapi krisis refugee Syria yang masuk ke Eropa pada tahun 2015, Hungaria yang mempunyai kewajiban untuk melindungi dan menerima refugee Syria tersebut, justru mengusir refugee yang ada di negaranya dan melanggar prinsip non-refoulement